Batang

Suatu pandangan yang disederhanakan mengenai fungsi tumbuhan adalah sebagai berikut. Akar menyerap air dan mineral. Daun menggunakan zat-zat tersebut untuk membuat nutrient-nutrien organik. Dengan demikian batang dapat dipandang sebagai penghubung antara akar dengan daun. Akan tetapi, batang sebenarnya memiliki fungsi lebih dari itu. Seringkali sebagian besar tubuh tumbuhan terdiri atas batang. Yang berperan dalam menyangga posisi daun, melakukan fotosintesis (terutama pada tumbuhan herba yang batangnya tidak berkayu), Mentranspor zat-zat mentah dan produk-produk fotosintesis primer dan sekunder yang telah selesai dibuat, dan menyimpan zat-zat makanan.

Kemudian ditinjau secara umum batang memiliki sifat seperti berikut:
  1. Umumnya berbentuk panjang bulat seperti silinder atau dapat pula mempunyai bentuk lain, akan tetapi selalu berbentuk aktinomorf artinya dapat dengan sejumlah bidang dibagi menjadi dua bagian yang setangkup.
  2. Terdiri atas ruas yang masing-masing dibatasi oleh buku-buku dan pada buku-buku inilah terdapat daun.
  3. Tumbuh menuju cahaya atau matahari ( bersifat fototrop atau heliotrope).
  4. Selalu bertambah panjang di ujungnya. Oleh sebab itu sering dikatakan bahwa batang mempunyai pertumbuhan yang tidak terbatas. 
  5. Mengadakan percabangan.
  6. Umumnya tidak bewarna hijau kecuali tumbuhan yang umurnya pendek misalnya rumput dan waktu batang masih muda.


   A.    Tumbuhan Non Vaskular

Tumbuhan non vascular disebut juga tumbuhan yang tidak memiliki jaringan pembuluh untuk membawa air dan mineral dari dalam tanah ke bagian tumbuhan yang berada di atas permukaan tanah. Tumbuhan non vascular pada umumnya adalah tumbuhan yang sel-selnya belum terdiferensiasi menjadi akar, batang dan daun sejati. Ini berarti organ akar, batang dan daunnya tidak homolog dengan yang terdapat pada tumbuhan vaskular. Contoh tumbuhan ini adalah briofita atau tumbuhan lumut.
Briofita tidak memiliki batang yang jelas, kecuali Bryopsida atau lumut daun yang memiliki batang semu dengan pembuluh angkut tunggal. Hal ini sesuai dengan pernyataan Campbell (2003: 159), “…Sebagian besar briofita tidak memiliki jaringan pembuluh untuk membawa air dari tanah ke bagian tumbuhan yang ada di atas permukaan tanah (pengecualiannya, seperti yang disebutkan sebelumnya, adalah briofita tertentu dengan sel pengangkut air yang memanjang). …Briofita tidak memiliki jaringan yang diperkuat oleh lignin yang diperlukan untuk menyokong tumbuhan tinggi di daratan…”.

Batang pada tumbuhan Bryiopsida terdiri atas tiga struktur dasar yaitu epidermis yang tersusun atas satu lapis sel, kemudiak kortex yang tersususn dari beberapa lapis sel serta silinder pusat yang terdiri dari jaringan parenkim. Tidak mempunyai jaringan pengangkut dan jaringan penyokong. Kulit batangnya berpori hingga bersifat seperti spons.

  B.     Tumbuhan Vaskular

Tumbuhan vaskular berbeda dari briofita dalam hal keadaptifannya yang lebih besar terhadap lingkungan darat. Tidak seperti talus lumut atau lumut hati, tubuh tumbuhan vascular terbagi-bagi menjadi bagian-bagian yang terpisah, atau organ, yang menunjukkan spesialisasi baik dalam hal struktur maupun fungsi. Telah terbagi menjadi akar, daun dan batang.

Tumbuhan vaskular yaitu Pteridophyta (tumbuhan paku) dan spermatophyte (tumbuhan biji) termasuk kedalam tumbuhan cormophyta (tumbuhan kormus). Kormus merupakan tubuh tumbuh-tumbuhan yang dengan nyata memperlihatkan diferensiasi dalam tiga bagian pokok yaitu: akar (radix), batang (caulis) dan daun (folium). Tubuh sebagian besar tumbuhan vaskular berdiferensiasi menjadi sistem tunas batang diatas permukaan tanah.. Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa tumbuhan vaskular telah memiliki batang sejati.

      1.      Tumbuhan Tidak Berbiji

Tumbuhan tidak berbiji yaitu Pteridophyta (tumbuhan paku) digolongkan tumbuhan tingkat rendah. Karena walaupun sudah memiliki kormus, Pteridophyta tidak memiliki biji. Batang tumbuhan paku bercabang seperti garpu. Pada batang terdapat banyak daun, yang dapat tumbuh terus dalam waktu lama. Dalam batangnya juga telah terdapat jaringan pengangkut yang tersusunn atas xylem dan floem. Berkas pengangkut tersebut tersusun secara amfikribal (xylem terletak di tengah dikelilingi oleh floem).

Pada sebagian jenis tumbuhan paku, batangnya tidak tampak karena terdapat di dalam tanah berupa rimbang, mungkin menjalar atau sedikit tegak. Jika muncul di atas permukaan tanah, batangnya sangat pendek sekitar 0,5 m. Akan tetapi ada batang beberapa jenis tumbuhan paku seperti  paku pohon atau paku tiang yang panjangnya mencapai 5 m dan kadang- kadang bercabang misalnya: Alsophilla dan Cyathea.

Dibagi menjadi 4 subdivisi, yaitu Psilopsida, Lycophyta, Sphenophyta dan Pterophyta. Batang Psilopsida (paku purba) bercabang dikotomi dengan tinggi mencapai 30 cm hingga 1 m. Contoh spesies subdivisi ini adalah Rhynia dan psilotum. Sementara Lycophyta memiliki batang yang bercabang menggarpu. Anggota divisi ini hampir punah, contohnya Lycopodium sp.

Batang Spenophyta beruas dan pada setiap ruasnya dikelilingi daun kecil seperti sisik.  Equisetum  disebut paku ekor kuda karena bentuk batangnya seperti ekor kuda. Batangnya yang keras disebabkan dinding selnya mengandung  silika. Contoh spesies dari subdivisi ini adalah Equisetum debile dan Dryopteris filx mas. Selanjutnya subdivisi Pterophyta merupakan paku sejati yang tumbuh di daerah tropis dan subtropics. Batangnya dapat berupa batang dalam (rizom) atau batang di atas permukaan tanah. Contoh spesies paku sejati adalah Marsilea crenata dan Asplenium nidus.
sa
      2.      Tumbuhan Berbiji
Perkembangan biji merepresentasikan puncak keadaptifan terhadap lingkungan terrestrial dalam kingdom plantae. Pada semua tumbuhan biji,tidak hanya sporofitnya dominan,tapi gametofitpun tereduksi menjadi sebuah struktur ketergantungan yang disimpan dalam arkegonium sporofit. Lebih lanjut, sperma berflagella yang dimiliki tumbuh-tumbuhan rendah digantikan oleh proses polinasi (penyerbukan). Pada polinasi, tumbuhan memperoleh kemerdekaan dari air sebagai wahana fertilisasi. Begitu juga dengan zigot dan embrio yang sedang berkembang. Sebab biji menampung embrio dalam lapisan yang kokoh dan menyediakan sumber-sumber perlindungan lain baginya.



0 Response to "Batang"

Post a Comment