Kebutuhan nutrisi sangat penting
bagi tercapainya kelangsungan hidup dan perkembangbiakan atau reproduksi.
Seleksi alam diharapkan mampu menyaring tingkah laku yang dapat mempertinggi
ketangkasan dalam mendapatkan makanan. Tingkah laku dalam mencari makan atau
berburu (foraging) tidak hanya menyangkut proses makan akan tetapi juga
menyangkut beberapa mekanisme dari hewan untuk dapat mengenali, mencari dan
menangkap mangsanya.
Mekanisme (feeding) adalah suatu proses dimana organisme khususnya hewan
membutuhkan makanan yang bertujuan untuk memperoleh bahan atau materi dan
pengumpulan atau perolehan energi. Dengan makanan yang diperolehnya suatu hewan
akan memperoleh energi untuk efektivitas hidupnya. Sedangkan pencarian makan (foraging) adalah suatu usaha organisme
dalam memperoleh makanan untuk kelangsungan hidupnya. Mencari makan memiliki
keuntungan dan kesulitan. Keuntungannya adalah mengumpulkan materi dan energi,
yang dapat digunakan dalam pertumbuhan, pemeliharaan dan reproduksi. Kerugian
atau kesulitan hewan dalam mencari makan yang seringkali di alami dalam mencari
makan harus mengetahui akan potensi dirinya untuk predator dan banyak
menghabiskan waktu untuk mencari makan serta tidak tersedia untuk kegiatan
lainnya, termasuk reproduksi. Seleksi alam harus mendukung perilaku mencari
makan yang memaksimalkan perbedaan antara keuntungan dan kesulitan mereka dalam
mencari makan.
Aktivitas makan ialah perilaku yang
terjadi dari seekor hewan sasaran untuk menggapai, mengolah, mengekstrasi
(menghasilkan), memegang-megang, mengunyah dan menelan makanan pada suatu
sumber makanan (misalnya : pohon, tanaman, serangga). Lamanya aktivitas makan
ini sangat berkaitan dengan tersedianya makan pada suatu sumber. Kadang-kadang
seekor hewan melewatkan waktunya berjam-jam pada suatu tempat (pohon), tetapi
aktivitas makannya berlangsung singkat.
A. DESKRIPSI DAN KLASIKFIKASI IKAN GUPPY (Poecilia reticulata)
Ikan guppy dengan nama ilmiahnya (Poecilia reticulata) ditemukan oleh
robert john lechmere guppy, seorang yang berkebangsaan inggris, di trinidad
pada tahun 1850. Sejak saat itu nama guppy digunakan sebagai nama populer untuk
ikan ini.
Adapun klasifikasi dari ikan guppy
yaitu :
Kerajaan:
|
Animalia
|
Filum:
|
Chordata
|
Kelas:
|
Actinopterygii
|
Ordo:
|
Cyprinodontiformes
|
Famili:
|
Poeciliidae
|
Genus:
|
Poecilia
|
Spesies:
|
P. Reticulata
|
Guppy dijuluki ikan ‘seribu’
(million fish) karena ikan ini gampang dan cepat sekali berkembang biak. Guppy
alam / liar pernah juga digunakan sebagai alat untuk membasmi jentik nyamuk
malaria. Kemampuannya untuk melahap jentik nyamuk terbukti efektif untuk
meredam perkembangan malaria. Sampai sekarang guppy alam dapat dengan mudah
ditemukan di kolam, parit dan sungai kecil. Guppy selain dikenal sebagai ikan
yang gampang berkembang biak juga memiliki julukan ikan ‘pelangi’ karena pola
warna yang beragam dan banyak corak baru yang muncul saat dikawinsilangkan.
B. REPRODUKSI IKAN GUPPY (Poecilia reticulata)
Guppy dikenal sebagai ikan yang
gampang berkembang biak. Masa kehamilan ikan ini berkisar antara 21–30 hari
(rata-rata 28 hari) Tergantung suhu air. Suhu air yang paling cocok untuk
berbiak adalah sekitar 27 °C (72 °F). Ikan gupi mengandung dan
melahirkan anaknya (livebearers). Setelah ikan betina dibuahi, daerah berwarna
gelap di sekitar anus yang dikenal sebagai ‘bercak
kehamilan’ (gravid spot) akan meluas dan bertambah gelap warnanya. Menjelang saat-saat
kelahirannya, bintik-bintik mata anak-anak ikan dapat terlihat dari kulit perut
induknya yang tipis dan menerawang. Seekor induk gupi dapat melahirkan burayak (anak ikan) antara 2–100 ekor
pada setiap kelahiran, namun kebanyakan antara 5–30 ekor saja. Beberapa jam
setelah persalinan, induk gupi telah siap untuk dibuahi lagi. Sirip dubur pada
ikan jantan mengalami perubahan menjadi gonopodium, yang berfungsi untuk mengeluarkan sperma yang akan masuk pada tubuh ikan
betina. Gupi betina memiliki kemampuan untuk untuk menyimpan sperma, sehingga
dapat hamil berulang kali dengan hanya satu kali kawin.
Begitu keluar dari perut induknya,
anak-anak gupi telah mampu hidup sendiri. Berenang, mencari makanan, dan
menghindari musuh-musuhnya. Anak-anak gupi ini umumnya akan terus bergabung
dengan kelompoknya, dan dengan ikan-ikan lain yang lebih besar. Namun gupi yang
telah dewasa sering memangsa burayak
yang berukuran jauh lebih kecil ini.
C. FEEDING
STRATEGY
IKAN GUPPY (Poecilia reticulata)
Induk guppy dapat diberi makan
cacing sutera, cacing darah, dan jentik nyamuk. Burayak-nya pun sudah dapat langsung memakan cacing setelah
dilahirkan. Faktor kunci keberhasilan yang lainnya adalah kemampuannya untuk
menyesuaikan hidup dengan berbagai kondisi perairan dan variasi makanan yang
beragam. Analisis terhadap isi perut gupi yang hidup di Danau Buyan, Bali,
menunjukkan bahwa ikan ini terutama memakan zooplankton yang
melimpah di sana. Sementara gupi yang hidup di Danau Bratan dan Batur kebanyakan mengandalkan bahan-bahan
organik yang berada di dasar danau. Sementara Guppy akuarium biasa di beri
pakan pelet, kutu air, cacing sutra, cacing dara.
Anak-anak gupi ini umumnya akan
terus bergabung dengan kelompoknya, dan dengan ikan-ikan lain yang lebih besar.
Namun gupi yang telah dewasa sering memangsa burayak yang berukuran jauh lebih kecil. Sehingga apabila
dipelihara di akuarium, anak-anak ikan ini perlu dipisahkan dari ikan-ikan
dewasa. Burayak-burayak ini, apabila
selamat, akan mencapai kedewasaan pada umur satu atau dua bulan saja. Itulah
sebabnya ikan ini dengan segera dapat melipat-gandakan jumlah anggota
kelompoknya, sehingga dinamai juga ikan seribu.
Berbagai macam hewan mempunyai
kebiasaan untuk memakan anak-anak mereka sendiri, seperti beruang kutub,
kumbang pengubur, laba-laba dan berbagai jenis spesies ikan termasuk ikan Guppy.
Tindakan tersebut memang membingungkan, mengingat semua waktu dan energi yang
digunakan untuk menghasilkan keturunan yang seharusnya melanjutkan warisan
genetik hewan tersebut, akan tetapi malah diakhiri dengan memangsa anaknya
sendiri.
Kemungkinan, ikan jantan melakukan
hal tersebut untuk mengurangi jumlah waktu yang dihabiskan untuk merawat anak
mereka, sehingga memungkinkan ikan jantan untuk melakukan proses perkawinan
kembali dengan cepat. Selain itu juga ada beberapa alasan mengapa induk memakan
anak-anak mereka, misalnya, mereka menyingkirkan keturunan mereka yang
inferior, karena populasi dalam kawanan yang terlalu padat, stress karena
berada dalam kurungan, atau bisa jadi karena mereka benar-benar sangat lapar
dan tidak mempunyai persediaan makanan lain.
Ikan Guppy memangsa burayak (anak Guppy) kemungkinan karena
populasi kawanan yang terlalu padat. Karena ikan Guppy termasuk hewan yang
mudah berkembang biak. Kecil kemungkinan karena alasa mengurangi waktu untuk
memelihara anak mereka agar segera dapat kawin kembali. Karena beberapa saat
setelah melahirkan, induk betina dapat kembali dibuahi oleh ikan jantan.
Kemungkinan lain ikan Guppy memangsa anak mereka adalah karena kekurangan
makanan. Menurut suatu penelitian ikan Guppy dewasa yang dibiarkan hidup
bersama anak-anaknya tidak memangsa anak mereka karena di dalam akuarium
tersebut disediakan cukup pakan berupa tanaman-tanaman air. Sehingga induk
Guppy mendapatkan makanan yang cukup sehingga tidak berkeinginan memangsa anak
mereka lagi.
0 Response to "Feeding Strategy Ikan Guppy (Poecilia reticulata)"
Post a Comment