Metabolit sekunder adalah senyawa
metabolit yang tidak esensial bagi pertumbuhan organisme dan ditemukan dalam
bentuk yang unik atau berbeda-beda antara spesies yang satu dan lainnya. Setiap organisme biasanya menghasilkan senyawa metabolit sekunder yang
berbeda-beda, bahkan mungkin satu jenis senyawa metabolit sekunder hanya
ditemukan pada satu spesies dalam suatu kingdom. Senyawa ini juga tidak selalu
dihasilkan, tetapi hanya pada saat dibutuhkan saja atau pada fase-fase
tertentu. Fungsi metabolit sekunder adalah untuk mempertahankan diri dari
kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan, misalnya untuk mengatasi hama dan
penyakit, menarik polinator, dan sebagai molekul sinyal. Singkatnya, metabolit
sekunder digunakan organisme untuk berinteraksi dengan lingkungannya.
Senyawa metabolit
sekunder diklasifikasikan menjadi 3 kelompok utama, yaitu:
1. Terpenoid (Sebagian besar senyawa terpenoid mengandung karbon dan hidrogen
serta disintesis melalui jalur metabolisme asam mevalonat.) Contohnya
monoterpena, seskuiterepena, diterpena, triterpena, dan polimer terpena.
2. Fenolik (Senyawa ini terbuat dari gula sederhana dan memiliki cincin benzena,
hidrogen, dan oksigen dalam struktur kimianya) Contohnya asam fenolat,
kumarina, lignin, flavonoid, dan tanin.
3. Senyawa yang mengandung nitrogen
Contohnya alkaloid dan glukosinolat.
Sebagian besar tanaman
penghasil senyawa metabolit sekunder memanfaatkan senyawa tersebut untuk
mempertahankan diri dan berkompetisi dengan makhluk hidup lain di sekitarnya.
Tanaman dapat menghasilkan metabolit sekunder (seperti: quinon, flavonoid,
tanin, dll.) yang membuat tanaman lain tidak dapat tumbuh di sekitarnya. Hal
ini disebut sebagai alelopati.
0 Response to "Metabolit Sekunder "
Post a Comment