Adaptasi Tumbuhan Terhadap Air




Pentingnya Air Bagi Tumbuhan

Air adalah komponen utama tanaman hijau. Sebagian besar air dikamdung dalam isi sel (85-90%), yang merupakan media yang baik untuk banyak reaksi biokimia. Air juga merupakan medium eksternal, khususnya bagi seluruh bentuk kehidupan akuatik dan alat transfer utama bagi pemindahan zat di antaranya sebagai pelarut kation dan anion, pengatur suhu tubuh, pengatur tekanan osmotik sel, dan bahan baku fotosintetis. Dalam proses fotosintesis, air diperlukan untuk membentuk karbohidrat. Selain itu, air juga diperlukan untuk berbagai reaksi metabolik di dalam tubuh mahkluk hidup.

Air merupakan persenyawaan kimia yang sangat sederhana terdiri dari dua atom hidrogen (H) yang berikatan dengan satu atom oksigen (O). Secara simbolik air dinyatakan sebagai H2O. Atom-atom hidrogen terikat ke atom oksigen secara asimetris sedemikian rupa sehingga kedua atom hidrogen berada di satu ujung sedangkan atom oksigen berada pada ujung lainnya.

Bagi tumbuhan air sangat penting karena dapat langsung mempengaruhi kehidupannya. Bahkan air sebagai bagian dari faktor iklim yang sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perubahan struktur dan organ tumbuhan. Ada beberapa peranan air bagi tumbuhan, yaitu:

1.    Struktur tumbuhan
Air merupakan bagian terbesar pembentuk jaringan dari semua makhluk hidup (tak terkecuali tumbuhan). Antara 40% sampai 60% dari berat segar pohon terdiri dari air, dan bagi tumbuhan herba jumlahnya mungkin akan mencapai 90%. Cairan yang mengisi sel akan mampu menjaga substansi itu untuk berada dalam keadaan yang tepat pada proses metabolisme.

2.    Sebagai penunjang
Tumbuhan memerlukan air untuk penunjang jaringan-jaringan yang tidak berkayu. Apabila sel-sel jaringan ini mempunyai cukup air maka sel-sel ini akan berada dalam keadaan kukuh. Tekanan yang diciptakan oleh kehadiran air dalam sel disebut tekanan turgor dan sel akan menjadi mengembang, dan apabila jumlah air tidak memadai maka tekanan turgor berkurang dan isi sel akan mengerut sehingga terjadi plasmolisis.

3.    Alat angkut
Tumbuhan memanfaatkan air sebagai alat untuk mengangkut materi pada  tubuhnya. Nutrisi masuk melalui akar dan bergerak ke bagian tumbuhan lainnya sebagai substansi yang terlarut dalam air. Demikian juga karbohidrat yang dibentuk di daun diangkut ke jaringan-jaringan lainnya yang tidak berfotosintesis dengan cara yang sama.

4.    Pendingin
Kehilangan air dari tumbuhan oleh transpirasi akan mendinginkantubuhnya dan menjaga dari pemanasan yang berlebihan.

Fungsi air bagi tanaman yaitu:
  •  Sebagai senyawa utama pembentuk protoplasma
  • Sebagai senyawa pelarut bagi masuknya mineral-mineral dari larutan tanah ke tanaman dan sebagai pelarut mineral dan nutrisi yang akan diangkut dari satu bagian sel ke bagian sel yang lainnya
  • Sebagai media terjadinya reaksi-reaksi metabolik
  • Sebagai reaktan pada sejumlah siklus asam trikarboksilat 
  • Sebagai penghasil hidrogen pada proses fotosintesis 
  • Menjaga turdigitas sel dan berperan sebagai tenaga mekanik dalam pembesaran sel
  • Mengatur mekanisme gerakan tanaman seperti membuka dan menutupnya stomata, membuka dan menutupnya bunga serta melipatnya daun-daun tanaman tertentu
  • Berperan dalam perpanjangan sel
  • Sebagai bahan metabolisme dan produk akhir respirasi, serta digunakan dalam proses respirasi. 
Bagi tumbuhan air merupakan faktor pembatas bagi pertumbuhannya, artinya jika air terlalu banyak terdapat pada lingkungan maka dapat menyebabkan cekaman aerasi, sebaliknya jika jumlah air terlalu sedikit dapat menimbulkan cekaman kekeringan. Air yang terdapat sebagai air tanah juga memiliki energi kinetik yang relatif rendah. 

Adaptasi tumbuhan  terhadap air

Adaptasi tanaman terhadap lingkungan merupakan rekayasa secara khusus sifat-sifat karakteristik anatomi dan fisiologi untuk memberikan peluang keberhasilan menyesuaikan kehidupan di habitat tertentu. Oleh karena itu, adaptasi anatomi dan fisiologi dapat dijadikan indikator terhadap perubahan lingkungan hidup tanaman. Namun demikian, jenis tumbuhan yang berbeda menunjukkan sensitifitas yang berbeda pula terhadap perubahan lingkungan, bahkan terhadap bahan tercemar sekalipun.

Tanaman dapat beradaptasi dengan lingkungan termasuk terhadap faktor air. Air di dalam tanaman diperlakukan sebagai media untuk transpirasi hara di dalam tanah keseluruh tanaman. Air merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam produksi tanaman dan keberhasilan sistem penanaman akan tercapai apabila diatur pembagian airnya. Kelebihan dan kekurangan air akan menghambat pertumbuhan tanaman secara tidak langsung akan mempengaruhi produksi tanaman.

Pada tanaman yang memiliki kemampuan hidup dalam kondisi air yang melimpah, maka akan terbentuk rongga udara pada organ vegetatifnya, sedangkan pada tanaman yang hidup pada kondisi air yang sangat sedikit, maka akan terdapat lilin pada tubuhny.

Hal mendasar yang mempengaruhi aktivitas adaptasi bagi tumbuhan adalah ketersediaan air. Ketika jumlah air sedikit maka tumbuhan akan merespon dengan menutup stomata yang menyebabkan layunya bagian-bagian tumbuhan itu sendiri. 

Untuk dapat beradaptasi dengan kondisi lingkungan dengan ketersediaan air yang berbeda, setiap tumbuhan memiliki mekanisme adaptasi yang spesifik. Adaptasi tersebut dapat melibatkan berbagai mekanisme seluler, biokimia, dan fisiologi tumbuhan. Tumbuhan memperoleh energi dari pemecahan materi organik yang disusun melalui proses fotosintesis. Tumbuhan memiliki organ-organ fotosintesis yaitu daun yang terbuka terhadap udara dan juga memiliki kemampuan untuk melepaskan air melalui transpirasi yang disebabkan karena daun terbuka juga terhadap penyinaran. 

Ada tiga penggolongan tanaman berdasarkan ketersediaan air dan adaptasinya yakni tanaman yang beradaptasi pada kondisi basah/ berair  ( hidrofit), tanaman yang beradaptasi pada kondisi kering (xerofit), dan tanaman yang beradaptasi pada kondisi cukup air (mesofit).

0 Response to "Adaptasi Tumbuhan Terhadap Air"

Post a Comment