Desain pembelajaran dapat dimaknai dari berbagai sudut pandang,
misalnya sebagai disiplin, sebagai ilmu, sebagai sistem, dan sebagai proses.
Sebagai disiplin, desain pembelajaran membahas berbagai penelitian dan teori
tentang strategi serta proses pengembangan pembelajaran dan pelaksanaannya.
Sebagai ilmu, desain pembelajaran merupakan ilmu untuk menciptakan spesifikasi
pengembangan, pelaksanaan, penilaian, serta pengelolaan situasi yang memberikan
fasilitas pelayanan pembelajaran dalam skala makro dan mikro untuk berbagai
mata pelajaran pada berbagai tingkatan kompleksitas. Sebagai sistem, desain
pembelajaran merupakan pengembangan sistem pembelajaran dan sistem
pelaksanaannya termasuk sarana serta prosedur untuk meningkatkan mutu belajar
Sementara itu desain pembelajaran sebagai proses adalah pengembangan pengajaran secara sistematik yang
digunakan secara khusus teori-teori pembelajaran unuk menjamin kualitas
pembelajaran. Pernyataan tersebut mengandung arti bahwa penyusunan perencanaan
pembelajaran harus sesuai dengan konsep pendidikan dan pembelajaran yang dianut
dalam kurikulum yang digunakan.
Dengan demikian dapat disimpulkan desain pembelajaran adalah praktek
penyusunan media teknologi komunikasi dan isi untuk membantu agar dapat terjadi
transfer pengetahuan secara efektif antara guru dan peserta didik. Proses ini
berisi penentuan status awal dari pemahaman peserta didik, perumusan tujuan
pembelajaran, dan merancang "perlakuan" berbasis-media untuk membantu
terjadinya transisi. Idealnya proses ini berdasar pada informasi dari teori
belajar yang sudah teruji secara pedagogis dan dapat terjadi hanya pada siswa,
dipandu oleh guru, atau dalam latar berbasis komunitas.
Dalam melaksanakan desain pembelajaran, ada tiga proses yang harus
dilakukan. Pertama adalah analisis. Analisis Pembelajaran, merupakan proses
menganalisis topik atau materi yang akan di pelajari. Kedua adalah menentukan
strategi. Strategi Pembelajaran, dapat dilakukan secara makro dalam kurun satu
tahun atau mikro dalam kurun satu kegiatan belajar mengajar. Bahan Ajar, adalah
format materi yang akan diberikan kepada pembelajar. Terakhir adalah melakukan
penilaian. Penilaian Belajar, tentang pengukuran kemampuan atau kompetensi yang
sudah dikuasai atau belum.
Penelitian terkini mengatakan bahwa lingkungan pembelajaran yang
bermedia teknologi dapat meningkatkan nilai para pelajar, sikap mereka terhadap
belajar, dan evaluasi dari pengalaman belajar mereka. Teknologi juga dapat
membantu untuk meningkatkan interaksi antar pengajar dan pelajar, dan membuat
proses belajar yang berpusat pada pelajar (student oriented). Dengan kata lain,
penggunaan media menggunakan audio visual atau komputer media dapat membantu
siswa itu memperoleh pelajaran bermanfaat. Guru sebagai pengembang media
pembelajaran harus mengetahui perbedaan pendekatan-pendekatan dalam belajar
agar dapat memilih strategi pembelajaran yang tepat. Strategi pembelajaran
harus dipilih untuk memotivasi para pembelajar, memfasilitasi proses belajar,
membentuk manusia seutuhnya, melayani perbedaan individu, mengangkat belajar
bermakna, mendorong terjadinya interaksi, dan memfasilitasi belajar
kontekstual.
Desain pembelajaran berhubungan dengan pemahaman, perbaikan, dan
penerapan metode-metode pembelajaran. Desain pembelajaran merupakan proses penentuan
metode pembelajaran yang tepat untuk menghasilkan perubahan yang diinginkan
dalam diri siswa yang berkaitan dengan pengetahuan dang keterampilan sesuai
dengan isi pembelajaran dan siswa tertentu. Ibarat orang yang akan membuat
rumah, desain pembelajaran adalah blueprint yang dibuat oleh seorang arsitek.
Blueprint ini menyatakan metode apa yang seharusnya digunakan untuk materi dan
siswa tertentu. Desain pembelajaran menuntut pengetahuan tentang berbagai
metode pembelajaran, bagaimana memadukan metode-metode yang ada, dan
situasi-situasi yang memungkinkan penggunaan metode-metode tersebut secara
optimal.
Pemanfaatan pembelajaran berhubungan dengan pemahaman, perbaikan,
dan penerapan serta penggunaan metode-metode pembelajaran yang telah
dikembangkan. Pemanfaatan pembelajaran merupakan proses penentuan dan
penggunaan prosedur-prosedur yang optimal untuk mencapai outcome yang optimal.
Hasil dari pemanfaatan pembelajaran adalah program pembelajaran yang telah
dimodifikasi sedemikan rupa sehingga menghasilkan efektivitas program yang
optimal. Pemanfaatan pembelajaran menuntut pengetahuan tentang berbagai
prosedur pemanfaatan, perpaduan prosedur yang optimal, dan situasi-situasi yang
memungkinkan optimalisasi model-model pemanfaatan.
Pengelolaan pembelajaran terkait dengan pemahaman, perbaikan, dan
penerapan metode-metode pengelolaan penggunaan program pembelajaran yang
diimplementasikan. Pengelolaan yang dimaksud hanya berkenaan dengan satu
program pembelajaran dalam sebuah lembaga. Pengelolaan pembelajaran merupakan
proses penentuan dan penggunaan jadwal yang optimal, teknik pengumpulan data
tentang kemajuan siswa dan kelemahan program, prosedur penilaian, revisi
program, dan lain-lain. Hasil yang diharapkan adalah penggunaan dan
pemeliharaan program pembelajaran yang diimplementasikan.
Evaluasi pembelajaran berkaitan dengan pemahaman, perbaikan, dan
penerapan metode-metode penilaian efektivitas dan efisiensi kegiatan-kegiatan
sebelumnya: seberapa baik program pembelajaran didesain, seberapa jauh program
ini dikembangkan, apakah dimanfaatkan dengan baik, dan seberapa baik program
ini dikelola. Hasil dari evaluasi ini adalah deskripsi kekurangan yang ada,
konsekuensi-konsekuensinya, dan rekomendasi untuk perbaikan.
Asumsi dasar yang melandasi perlunya desain pembelajaran: diarahkan
untuk membantu proses belajar secara individual, desain pembelajaran mempunyai
fase-fase jangka pendek dan jangka panjang dapat mempengaruhi perkembangan
individu secara maksimal, didasarkan pada pengetahuan tentang cara belajar
manusia, ilakukan dengan menerapkan pendekatan sistem (System Approach).
0 Response to "Desain Pembelajaran"
Post a Comment