Pengertian
Anemia
sel sabit adalah sejenis anemia kongetinal dimana sel darah merah berbentuk
menyerupai sabit, karena adanya hemoglobin abnormal. Penyakit ini banyak
terjadi di daerah tropis di Afrika dan sebagian kecil di Arab Saudi,India dan
Mediterania serta orang orang kulit hitam di Amerika. Selain itu ditemukan pula
karier di berbagai Negara eropa.
Gejala
Beberapa
gejala penyakit ini antara lain:
1. Sistem
jantung : nafas pendek, dyspnea sewaktu kerja berat, gelisah
2. Sistem
pernafasan: nyeri dada, batuk, sesak nafas, demam, gelisah
3. Sistem
saraf pusat: pusing, kejang, sakit kepala, gangguan BAK dan BAB
4. Sistem
genitourinaria: nyeri pinggang, hematuria
5. Sistem
gastrointestinal: nyeri perut, hepatomegali, demam
6. Sistem
ocular: nyeri, perubahan penglihatan, buta
7. Sistem
skeletal: nyeri, mobilitas berkurang, nyeri dan bengkak pada lengan dan kaki
Organ Yang Terganggu
Anemia
sel sabit adalah penyakit turunan berupa kelainan hemoglobin
<hemoglobinopati> , yaitu terbentuknya hemoglobin S yang fungsinya
terganggu sehingga sel darah merah berbentuk bulan sabit. Anemia sel sabit
merupakan kelainan genetik terkait gen resesif. Gangguan resesif
autosomal yang disebabkan pewarisan dua salinan gen hemoglobin defektif, masing
masing satu dari orang tua. Haemoglobin yang cacat tersebut, yang disebut
haemoglobin S <HbS>, menjadi tidak elastis dan berbentuk seperti bulan sabit.Pada
manusia sel darah merah diproduksi di sum sum tulang belakang.
Sel Yang Bermasalah
Anemia
sel sabit nerupakan suatu kelainan pada darah yang disebabkan karena adanya
perubahan asam amino ke-6 pada rantai protein globin B yang menyebabkan adanya perubahan bentuk dari sel darah merah menjadi
serupa dengan sabit, yang disebut dengan HbS.
Sel
darah merah atau eritrosit adalah cairan bikonkaf yang tidak berinti. Karena
sel itu lunak dan lentur maka dalam perjalanannya melalui mikrosirkulasi
konfigurasinya berubah. Stroma bagian luar yang mengandung protein terdiri dari
antigen kelompok A dan B serta factor Rh yang menentukan golongan darah
seseorang. Komponen utama sel darah merah adalah protein hemoglobin <Hb>
yang mengangkut O2 dan CO2 dan mempertahankan Ph normal melalui serangkaian
proses intrasellular.
Mekanisme
Perubahan
asam amino ke-6 pada rantai protein globin B
dari asam glutamat menjadi Valin
ternyata membawa dampak yang sangat besar terhadap morfologi sel darah merah
dan interaksi hemoglobin dalam sel darah merah tersebut. Perubahan asam amino
tersebut menyebabkan HbS mempunyai kecenderungan untuk berikatan dengan HbS
yang lain sehingga membentuk satu rantai spiral yang mempunyai tali tambang
ketika mengalami deoksigenasi, sehingga secara keseluruhan bentuk dari sel
darah merah tidak lagi menjadi bikonkaf, tetapi menyerupai sabit. Proses
polimerasi tersebut akan menyebabkan adanya peningkatan viskositas dan
solubilitas dari darah, sehingga darah akan menjadi lebih kental yang kemudian
dapat menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah kecil.
Pada
tahap awal penyakit ini, sel darah merah yang telah mengalami polimerasi masih
dapat kembali ke bentuknya semula jika mengalami oksigenasi.
Ada
beberapa factor yang mempengaruhi proses polimerasi:
1. Oksigen
2. Konsentrasi
HbS dalam darah
3. Suhu
Pengobatan
Adapun
terapi yang dapat dilakukan pada penderita anemia sel sabit adalah:
1. Transfusi
darah
Bertujuan
untuk menambah jumlah hemoglobin normal dalam darah sehingga dapat mencegah
proses polimerasi.
2. Terapi
gen
Terapi
gen ini menggunakan stem cell dan virus sebagai vektornya.
3. Transplantasi
sumsum tulang
4. Mengaktifkan
sintesa HbF
5. Pemberian
agen anti sickling
Diagnosa Keperawatan
Kemungkinan
diagnose keperawatan pada anemia sel sabit adalah:
1. .Nyeri
berhubungan dengan diogsigenasi jaringan < Hb >menurun
2. Gangguan
perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan fungsi / gangguan pada sumsum
tulang.
3. Intoleransi
aktifitas berhubungan dengan kelemahan otot.
4. Nutrisi
kurang dari kebutuhan berhubungan dengan intake sulit.
5. Gangguan
integritas kulit berhubungan dengan
menurunnya aliran darah ke jaringan.
6. Resiko
tinggi infeksi berhubungan dengan gangguan integritas kulit.
7. Kecemasan
/ kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang
penyakitnya.
Thanks for your information. Please accept my comments to still connect with your blog. And we can exchange backlinks if you need.
ReplyDeleteWhat Is Anemia?
What Is Aortic Aneurysm?
What Is Angina Pectoris?
What Is Arrhythmias?
What Is Ascariasis?